Langsung ke konten utama

Kesesuaian Isi Materi Matematika dengan Keadaan Siswa

Apa yang Harus Diajarkan di Kelas Matematika
Jika seseorang ingin ke suatu tempat, dia akan menyiapkan segalanya: bekalnya, jalur yang harus ditempuhnya, alat bantu dan kendaraannya, dan yang paling penting adalah bahwa dia mengetahui satu hal penting: alamatnya.

Seorang guru Matematika sudah dibekali kemampuan Matematika yang cukup dan kemampuan pedagogis dari lembaga pendidik tenaga kependidikan. Kemampuan Matematika itu di antaranya adalah kemampuan menyelesaikan masalah, komunikasi, koneksi, representasi. Selain itu, guru Matematika memiliki pemikiran yang relative kreatif, kritis, dan terbuka. Sedangkan kemampuan pedagogis melingkupi kemampuan membuka pelajaran, mengarahkan siswa belajar, mengatur pembelajaran, bertanya, menjawab, menganalisa pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan menutup pembelajaran.

Kemampuan – kemampuan tersebut harus mampu membuat siswa mengalami pembelajaran. Tanpa kemampuan – kemampuan tersebut, mustahil siswa – siswa dapat mengalami pembelajaran Matematika yang sesungguhnya. Kesanggupan guru Matematika di dalam menggunakan seluruh kemampuannya dapat meningkatkan kemampuan para siswa di kelas dia mengajar.

Matematika adalah Ilmu, Bukan Sekadar Pengetahuan
Ilmu bukan sekedar pengetahuan  (knowledge). Pengetahuan tidak selalu memiliki dasar berpikir walaupun mengandung nilai benar. Misalnya: seseorang mengetahui bahwa matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu memiliki acuan untuk menyatakan apakah sesuatu itu benar atau salah. Ilmu bersifat objektif, sistematis, dan mengandung metode ilmiah yang dapat diterima secara logis.

Matematika terdiri dari lebih dari ratusan bahkan ribuan atau jutaan hipotesis, teorema, prinsip, contoh – contoh baik teoritis maupun praktis. Lagipula, Matematika bersifat hierarkis, walaupun objeknya sering abstrak. Ini membuktikan bahwa Matematika adalah ilmu. Matematika dipakai di segala bidang, kualitatif maupun kuantitatif.

Di Kelas Berapa Anda Mengajar?
            Menarik sekali apabila seseorang bertanya kepada Anda (guru) mengenai di mana kelas Anda mengajar. Tentu jawabannya berbeda – beda. Dari pembagian kelas 1 – 12, mungkin Anda mengajar di kelas tiga, empat, lima, tujuh, sembilan, atau bahkan 12. Beberapa di antara Anda adalah guru – guru yang mengajar di kelas satu atau dua.

      Jika Anda mengajar di kelas delapan, mungkin Anda mengenal kemampuan representasi matematis dengan membuat siswa mengalami pembuatan grafik suatu persamaan garis lurus. Akan tetapi, ini tidak mungkin dapat dimengerti oleh siswa kelas enam ke bawah. *Saya membuat catatan khusus bahwa sangat mungkin hal ini untuk anak – anak yang dibimbing secara khusus. Di kelas sembilan ke atas, pengalaman membuat grafik suatu persamaan garis lurus adalah suatu keharusan dan dikembangkan terus – menerus.

Lingkungan Para Siswa
Ini adalah tantangan yang sangat menarik yang belum sering diterima oleh para guru. Bagaimana Anda mengajar di tempat yang penduduknya bermata pencaharian homogen sebagai petani atau nelayan, atau di tempat yang heterogen di mana para penduduk memiliki pekerjaan yang bervariasi? Saya berani bertaruh bahwa seringkali para guru tidak melihat bagaimana para siswanya hidup dan bermain dan mengkaitkannya dengan pembelajarannya di kelas. Seringkali para siswa lebih tertarik pada suatu pelajaran yang bersifat kontekstual daripada yang terlalu abstrak. Ini mengharuskan guru berpikir kritis dan kreatif.
                                                                                                                              E.D.K.S

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Jepang

Tidak seorangpun yang dapat mengabaikan bahwa meniru adalah bagian dari belajar. Bagaimana anak kecil dapat mengatakan ‘merah’ tanpa meniru bagaimana mengatakan ‘merah’. Tidak ada seorang anak yang dapat meloncat jika dia tidak meniru, tetapi seorang anak kecil tidak dapat meloncat seperti apa yang dilakukan orang dewasa. Sekilas mengenai Belajar Belajar adalah sebuah pengalaman terpadu ( a combined experience ) yang terjadi di dalam setiap manusia. Sebuah pengalaman terpadu merupakan sebuah pengalaman yang tidak hanya melibatkan satu unsur saja, melainkan beberapa unsur yang berbeda. Unsur – unsur tersebut dapat saling mempengaruhi dan dapat juga saling bebas ( exclusive-independent ). Unsur – unsur yang dimaksud tersebut lah yang akan menyebabkan konflik atau masalah apabila seseorang tidak dapat melihat dan mengarahkannya, tetapi di lain pihak unsur – unsur itu sendiri sering membangun. Namun, kita akan membahas sebuah topik tentang konflik atau masalah untuk chapter beriku...

GEOGEBRA: FUNGSI KUADRAT

GeoGebra merupakan salah satu alat interaktif untuk belajar dan mengajar matematika dan IPA sekolah dasar hingga tingkat universitas, baik yang berkaitan dengan bidang geometri, aljabar, statistika maupun kalkulus. GeoGebra mulai dibuat pada tahun 2001 oleh Markus Hohenwarter. Sekarang, aplikasi GeoGebra dapat dibuka menggunakan berbagai platform dengan aplikasi dekstopnya untuk Windows, macOS dan Linux, maupun aplikasi tablet untuk Android, iPad dan Windows. Aplikasi ini juga dapat dibuka melalui situs  https://www.geogebra.org/ . Di dalam penjabaran ini, saya akan membahas mengenai penggunaannya untuk belajar fungsi dan persamaan kuadrat menggunakan aplikasi yang tersedia di dalam website  https://www.geogebra.org/ . Kunjungi website  https://www.geogebra.org/ . Tampilannya yang muncul adalah sebagai berikut. Tampilan Utama Aplikasi Geogebra di Website geogebra.org Klik START GRAPHING Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut. Tampilan Grafik d...