Langsung ke konten utama

Pertanyaan yang Benar

Menjawab pertanyaan dapat berarti memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan atau lebih yang disertai dengan alasan – alasan yang kuat dan logis. Di dalam kehidupan sehari – hari menjawab pertanyaan berarti bersifat responsive, yakni sikap manusia yang berkebutuhan untuk berkomunikasi setiap harinya demi tanggungjawab yang relevan. Respon yang diharapkan dapat saja cepat memuaskan si pemberi tanya, tetapi seringkali menimbulkan pertanyaan - pertanyaan lainnya.

Pertanyaan – pertanyaan yang mengikutinya biasanya disertai dengan kesalahpahaman atau kekurangpahaman si pemberi tanya ataupun si pemberi jawaban. Sebagai akibatnya, konflik pun seringkali tidak terhindarkan dan timbullah masalah baru. Kemungkinan terjadinya konflik yang besar terjadi karena pertanyaan diterima oleh yang ditanyai tetapi tidak terselesaikan. Sementara konflik yang kecil terjadi karena pertanyaan – pertanyaannya dapat dijawab dan terdapat pengungkapan pemahaman tetapi jawaban yang diberikan mungkin kurang sempurna. Dengan demikian patut dicurigai bahwa sesungguhnya pertanyaan itu dapat dipelajari sebelum diberikan kepada penjawab. Begitulah yang harus dipelajari dan wajib diperhatikan oleh guru Matematika.

Terlepas dari latar belakang guru Matematika di sekolah – sekolah, baik yang mengajar di sekolah – sekolah dasar hingga sekolah – sekolah tinggi atau universitas, perlu diadakan sebuah usaha yang optimal ketika memberikan pertanyaan untuk siswa – siswinya. Tujuan dan waktunya harus tepat untuk menghindari kerancuan jawaban.

Setidaknya ada dua manfaat utama pertanyaan. Pertama, sebuah pertanyaan dapat saja diberikan untuk mengawali sebuah pembelajaran.  Misalnya seorang guru bertanya “Apakah yang akan terjadi jika bentuk bumi seperti kubus?” akan mengundang siswa - siswi untuk berpikir lebih kompleks dan kritis untuk memberikan jawaban yang cenderung praktis. Jika mereka tidak dapat menjawabnya maka Anda tidak perlu membuat pertanyaan lain. Cukup dengan memberikan mereka sebuah pekerjaan yang memudahkan mereka di dalam menjawab pertanyaan tersebut. Tentu saja jawaban yang dihasilkan pun akan bersifat tidak nyata dan memerlukan sebuah analogi besar. Manfaat yang pertama ini boleh dipelajari lebih lanjut dengan Problem – based Learning atau Project – based Learning.

Tidak terlepas dari manfaat yang pertama, sebuah pertanyaan dibuat untuk mengetahui batas kemampuan siswa setelah mengalami pengalaman belajar. Perlu dipahami bahwa menanyakan sesuatu tentang yang sudah pernah dialami termasuk hal yang mudah. Kemampuan yang diujikan hanya satu, yaitu mengingat alias menghafal. Itulah sebabnya seringkali ujian – ujian formatif dan sumatif sekolah dan ujian - ujian nasional seringkali tidak dapat dijadikan pemetaan kualitas pendidikan. Pertanyaan “Jika ibu membeli dua telur ayam dan ayah membeli lima telur ayam, berapakah telur ayam yang dibeli oleh ayah dan ibu?” tidak dapat dijadikan sebuah pertanyaan untuk mengetahui pengalaman belajar siswa di semua tingkat pengetahuan, apalagi di semua tingkat usia.
Sebaliknya, seorang guru tidak dapat memberikan pertanyaan “Berapakah luas sebuah persegi panjang jika panjangnya dua kali lebarnya?” apabila siswa – siswinya belum pernah belajar mengenai persegi panjang dan perkalian dua suku aljabar. Jadi, jangan terkejut jika sewaktu Anda mencoba memberikan pertanyaan seperti itu kepada siswa sekolah dasar maka jawabannya sangat jauh dari kategori memuaskan.

Pemahaman yang benar tentang memberikan pertanyaan akan memberikan hasil yang baik dan perkembangan yang baik pula untuk siswa – siswi. Seiring dengan pembelajaran di kelas, seorang guru Matematika perlu memilihkan pertanyaan – pertanyaan seperti apa yang akan dan sebaiknya diberikan di dalam ujian. Seringkali, validasi dan reliabilitas pertanyaan – pertanyaan itu perlu diuji sehingga penilaiannya dapat dipercaya dan diterima. Jadi, sudahkah Anda memberikan pertanyaan dengan benar?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Jepang

Tidak seorangpun yang dapat mengabaikan bahwa meniru adalah bagian dari belajar. Bagaimana anak kecil dapat mengatakan ‘merah’ tanpa meniru bagaimana mengatakan ‘merah’. Tidak ada seorang anak yang dapat meloncat jika dia tidak meniru, tetapi seorang anak kecil tidak dapat meloncat seperti apa yang dilakukan orang dewasa. Sekilas mengenai Belajar Belajar adalah sebuah pengalaman terpadu ( a combined experience ) yang terjadi di dalam setiap manusia. Sebuah pengalaman terpadu merupakan sebuah pengalaman yang tidak hanya melibatkan satu unsur saja, melainkan beberapa unsur yang berbeda. Unsur – unsur tersebut dapat saling mempengaruhi dan dapat juga saling bebas ( exclusive-independent ). Unsur – unsur yang dimaksud tersebut lah yang akan menyebabkan konflik atau masalah apabila seseorang tidak dapat melihat dan mengarahkannya, tetapi di lain pihak unsur – unsur itu sendiri sering membangun. Namun, kita akan membahas sebuah topik tentang konflik atau masalah untuk chapter beriku...

GEOGEBRA: FUNGSI KUADRAT

GeoGebra merupakan salah satu alat interaktif untuk belajar dan mengajar matematika dan IPA sekolah dasar hingga tingkat universitas, baik yang berkaitan dengan bidang geometri, aljabar, statistika maupun kalkulus. GeoGebra mulai dibuat pada tahun 2001 oleh Markus Hohenwarter. Sekarang, aplikasi GeoGebra dapat dibuka menggunakan berbagai platform dengan aplikasi dekstopnya untuk Windows, macOS dan Linux, maupun aplikasi tablet untuk Android, iPad dan Windows. Aplikasi ini juga dapat dibuka melalui situs  https://www.geogebra.org/ . Di dalam penjabaran ini, saya akan membahas mengenai penggunaannya untuk belajar fungsi dan persamaan kuadrat menggunakan aplikasi yang tersedia di dalam website  https://www.geogebra.org/ . Kunjungi website  https://www.geogebra.org/ . Tampilannya yang muncul adalah sebagai berikut. Tampilan Utama Aplikasi Geogebra di Website geogebra.org Klik START GRAPHING Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut. Tampilan Grafik d...

Kesesuaian Isi Materi Matematika dengan Keadaan Siswa

Apa yang Harus Diajarkan di Kelas Matematika Jika seseorang ingin ke suatu tempat, dia akan menyiapkan segalanya: bekalnya, jalur yang harus ditempuhnya, alat bantu dan kendaraannya, dan yang paling penting adalah bahwa dia mengetahui satu hal penting: alamatnya. Seorang guru Matematika sudah dibekali kemampuan Matematika yang cukup dan kemampuan pedagogis dari lembaga pendidik tenaga kependidikan. Kemampuan Matematika itu di antaranya adalah kemampuan menyelesaikan masalah, komunikasi, koneksi, representasi. Selain itu, guru Matematika memiliki pemikiran yang relative kreatif, kritis, dan terbuka. Sedangkan kemampuan pedagogis melingkupi kemampuan membuka pelajaran, mengarahkan siswa belajar, mengatur pembelajaran, bertanya, menjawab, menganalisa pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan menutup pembelajaran. Kemampuan – kemampuan tersebut harus mampu membuat siswa mengalami pembelajaran. Tanpa kemampuan – kemampuan tersebut, mustahil siswa – siswa dapat mengalami pembela...